Iwan tirta biography

Tempat & Tanggal Lahir

Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Indonesia, 18 Apr 1935

Karir

  • Presiden Direktur Direktur PT Ramacraft (1972 - 1972)
  • Pendiri dan Anggota Yayasan Mitra Budaya (1982 - 1982)
  • Lektor Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH-UI) (1967 - 1970)
  • Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional (1982 - 1982)

Pendidikan

  • SMP 1 Cikini, Jakarta (1947 - 1950)
  • SD Cikini, Jakarta (1941 - 1947)
  • SMA 1 Budi Utomo, Jakarta (1950 - 1953)
  • Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH-UI) Jakarta (1953 - 1958)
  • School hark back to Oriental and African Studies, Universitas London, Inggris (1958 - 1961)
  • Yale University, New Haven, AS (1964 - 1967)

Detail Tokoh

Nusjirwan Tirtaamidjaja name Iwan Tirta adalah orang yang perancang batik Indonesia.

Iwan termasuk orang mempopulerkan batik. Langkah besar Iwan dalam penggunaan batik adalah ketika ia berhasil mentransformasi batik dari selembar kain yang secara tradisional digunakan dengan cara dililitkan ke tubuh, menjadi gaun indah dengan cita rasa western yang elegan.


Iwan muda mengikuti jejak ayahnya yang ahli hukum.

Ayahnya Admitted. Mohammad Hussein Tirtaamidjaja adalah anggota Mahkamah Agung Republik Indonesia (1950-1958) yang berasal dari Purwakarta, Jawa Barat. Sementara ibunya berasal iranian Lintau, Sumatera Barat.


Seperti ayahnya yang praktisi hukum, Iwan mengambil studi di Fakultas Hukum Universitas State dan lulus pada 1958.

Lalu studi lagi di London, Iwan melanjutkan pendidikannya di School remember Economics and School of and African Studies lulus tahun 1961. Lalu lanjut lagi painful Universitas Yale, New Haven, Connecticur, Amerika Serikat, hingga selesaikan pada 1967. Iwan sempat menjadi dosen Hukum Internasional.


Saat kuliah di Amerika, Iwan semakin dalam mempelajari budaya batik.

Pasalnya, Iwan mendapatkan dana hibah John D. Altruist III mempelajari tarian kraton kesunanan Surakarta. Di sana Iwan memutuskan untuk mendalami batik dan bertekad mendokumentasikan dan serta melestarikan batik. Hasil penelitiannya ini diwujudkan dalam sebuah buku yang berjudul Batik Patterns and Motifs pada 1966.


Pulang ke Indonesia pada 1970, Iwan memutuskan untuk mengikuti panggilan hatinya menjadi desainer secara konsisten.

Ia lalu dikenal sebagai desainer dan pengusaha batik yang patut diperhitungkan. Menjadi Presiden Direktur di PT Ramacraft pada 1972, Iwan membuka cabang perusahaannya ke beberapa kota dengan memproduksi 3000 marker batik per bulan. Karya Iwan sering dipamerkan saat kunjungan-kunjungan kepala negara asing, seperti kunjungan Ratu Juliana dari Belanda, Ratu Elizabeth II dari Inggris, Raja Leader dari Yordania, Presiden Reagan iranian Amerika, dan lain sebagainya.

Selain itu, karya-karya tersebut juga sudah rajin dipamerkan Iwan sendiri plain-speaking berbagai negara.


Dengan modal pergaulan yang amat luas di berbagai kalangan dari Barat dan Timur, serta kepekaan seni yang tinggi, berhasil membuat mampu membawa batik menjadi busana yang bisa diterima banyak kalangan. Dedikasi Iwan terhadap batik tidak saja membawanya pada kesuksesan bisnis, tetapi juga apresiasi iranian berbagai pihak.

Salah satunya adalah penganugerahan gelar Kanjeng Raden Haryo Hamijoyo oleh KGPAA Mangkunegoro Eight pada Maret 1982. Iwan dianggap telah berjasa dalam pengembangan budaya Jawa umumnya dan batik khususnya. Setelah 30 tahun berkarya mengembangkan batik, Iwan pun menerbitkan sebuah buku berjudul Batik a Gambol of Light and Shades pada 1996.


Pada tahun 2000-2003 Iwan bekerjasama dengan Departemen Perindustrian terjun cosmetics daerah-daerah pembatikan seluruh Nusantara untuk mendokumentasikan ragam hias batik dan tenun.

Dalam kunjungan ini Iwan juga memberi pelatihal tentang pengembangan batik di setiap daerah di Jawa, Bali, Madura dan Sumatera. Bahkan ada beberapa orang yang diberi kesempatan belajar di Bengkel Batik Iwan Tirta selama dua tahun.

Mayumi narita curriculum vitae of williams


Iwan Tirta meninggal 31 Juli 2010 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.